Agen pulsa murah
loading...

Ihh Mengerikan !!! Jenazah Wanita Penghibur Dikerubungi Belatung

Ihh Mengerikan !!! Jenazah Wanita Penghibur Dikerubungi Belatung - Hallo sahabat Bagi Bagi Berita, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Ihh Mengerikan !!! Jenazah Wanita Penghibur Dikerubungi Belatung, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita Unik dan Aneh, Artikel Unik, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Ihh Mengerikan !!! Jenazah Wanita Penghibur Dikerubungi Belatung
link : Ihh Mengerikan !!! Jenazah Wanita Penghibur Dikerubungi Belatung

Baca juga


Ihh Mengerikan !!! Jenazah Wanita Penghibur Dikerubungi Belatung

loading...
Ceramah Bersama - Rasulullah SAW bersabda : "Wahai kaum muslimin, takutlah kamu akan akibat berbuat zina, sebab di situ ada enam perkara, yang tiga (diberikan) di dunia dan yang ketiga di akhirat. Adapun yang tiga di dunia itu ialah hilangnya sinar di wajah, pendek (berkurang) umurnya, dan terus menerus dalam kefakiran, sedang yang tiga perkara di akhirat itu ialah mendapat kemurkaan Allah SWT, siksa yang jelek, dan azab neraka." (HR Baihaqi).

Ilustrasi Wanita Penghibur ( Foto @Merdeka.com )

Belum lama jenazah tersebut dikebumikan, para pengantar jenazah pun belum lagi beranjak jauh meninggalkan area pemakaman, adzab Allah telah menimpa. Jenazah Dewi (Bukan Nama Sebenarnya) berada dalam kondisi mengenaskan. Raut wajahnya memperlihatkan kesakitan yang sangat. Dan mulutnya, darah segar mengalir. Dan yang lebih mengejutkan, puluhan belatung bergerak - gerak menggerogotinya, Naudzubillah min dzalik.

Sekarang tidak ada lagi sosok tinggi semampai dengan dandanan menor melintas pertokoan di kota Kembang. Wajah jelita berkulit kuning langsat dan sentum tipis dibibirnya, kini telah pergi untuk selamanya meninggalkan goret hitam kepahitan bagi sahabat dan keluarganya. Kepergian Dewi sekitar tahun 1990 itu, menyisakan sepenggal duka yang tak mungkin hilang.

Bagi Mira (bukan nama sebenarnya) Dewi merupakan sosok sahabat terbaik baginya. Kebahagiaan mereka rasakan bersama. Penderitaan mereka lalui berdua. Suka dan duka saling dibagi. Pokoknya, tak ada yang dapat memisahkan keduanya, kecuali ajal menjemput.

Namun usai lulus SMA, keduanya tak lagi bersama. Mira melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi untuk menggapai asa dan citanya, sementara Dewi sama sekali tak berniat mengenyam bangku perguruan tinggi dan lebih memilih bergelut dengan dunia kerja. Perpisahan pun tidak terelakkan. Mira sibuk dengan dunia barunya sebagai mahasiswi, sementara Dewi terikan dalam karier yang ingin digapainya.


PERTEMUAN YANG MENGEJUTKAN

Hari berlalu dan waktu berjalan dengan cepat. Bertahun - tahun tak bersua, tak dinyana, suatu hari Dewi berkunjung ke kediaman Mira. Layaknya kakak-beradik yang bertahun - tahun tak berjumpa, begitulah keduanya mengekspresikan kerinduan yang sekian lama terpendam dalam kenangan masing - masing, saling berbagi cerita suka dan duka. Sesekali tawa riang dan senyum bahagia menyelingi pembicaraan mereka.

Mira menceritakan tentang berbagai aktifitas dan kesibukannya di kampus. Sedang Dewi bercerita tentang pengalamnya memasuki dunia kerja, namun tak menjelaskan secara rinci profesi yang digelutinya. Mira yang sebelumnya selintas pernah mendengar tentang pekerjaan yang dijalani sahabatnya ini mulai bertanya - tanya.

"Benarkah kabar burung yang aku dengar, bahwa Dewi berprofesi sebagai wanita penghibur ?" Mira membatin. Namun untuk bertanya langsung kepadanya, Mira tak memiliki keberanian. Ia khawatir jika kabar itu hanya isu belaka, dan nantinya akan membuat sakit hati sahabat terbaiknya tersebut.

Berbagai cara diupayakan Mira agar sahabatnya tidak sakit hati dengan pertanyaan. "Kamu benar - benar menikmati dunia kerja yang sekarang ?" tanya Mira hati - hati.

"Tentu saja. Soalnya aku dapat memperoleh segala yang kuinginkan. Apapun yang kumau, dapat aku beli," Jawab Dewi tangkas.

"Maksudmu ?" tanya Mira lagi.

"Ya, selain materi yang cukup besar, aku juga dapat merasakan kebahagiaan dan kenikmatan yang lain," jelas Dewi.

Mira makin curiga dengan penjelasan sahabatnya itu. "Jadi sebenarnya pekerjaan kamu apa >" Kali ini Mira makin mempertegas pertanyaannya.

Dengan berat hati, akhirnya Dewi membeberkan rahasia yang selama ini dipendamnya. Entah bagaimana awalnya hingga ia terjun ke dunia gelap tersebut, yang jelas saat ini Dewi sangat menikmati pekerjaannya, menemani laki - laki paruh baya untuk mencari kesenangan.

"Astagfirullah al-adzim," Mira terperangah mendengar penjelasan yang keluar dari bibir sahabatnya tersebut. Awalnya Mira berharap informasi dari teman - teman SMU nya tidak benar, tetapi sekarang semuanya telah jelas. Jujur, Mira mengakui sahabatnya ini memang memiliki paras yang sangat cantik. Tak mengherankan jika kemudian banyak laki - laki yang suka kepadanya. Namun sangat disayangkan, karena anugerah Allah tersebut disalahgunakan untuk mencari harta melalui jalan yang dilarang.

Sebagai seorang sahabat sekaligus saudara sesama Muslim, tentunya Mira sangat sedih. Hatinya terketuk untuk mengajak sahabatnya keluar dari kubangan lumpur maksiat dan noda hitam. Ia berusaha membujuk Dewi agar meninggalkan pekerjaan haramnya tersebut.

Namun ibarat menggantang asap, ajakan dan nasehat Mira tak diindahkan. Sebab menurutnya Mira tak faham dengan realita kehidupan yang dijalaninya.

"Udah Mir, kamu ngga usah banyak nasehat. Kayak orang tua aja. Lagi pula aku masih muda, nanti juga pada waktunya aku sadar sendiri," tandasnya ringan.

Adu arugmen dua sahabat pun tak terelakkan. Dewi tetap kekeh dengan pendiriannya. Berbagai alasan ia kemukakan agar dirinya tidak terpojok. Alasan yang sebenarnya menurut Mira dibuat - buat, sebab menurutnya jika hanya karena faktor ekonomi, masih banyak pekerjaan lain yang halal dan diridhai oleh Allah untuk menopang kehidupan.

Perdebatan baru berakhir saat hari menjelang sore. Di kejauhan sayup - sayup terdengar Adzan Ashar berkumandang. Dewi pun permisi pulang. Dengan mengendarai sepeda motor keluaran terbaru miliknya dipacunya dengan kencang menuju kediamannya.

Kepergian Dewi meninggalkan sepenggal penyelesan dalam diri Mira. Ia sangat sedih karena teman karibnya itu tak mau mendengar kata - kata tulus darinya. Dalam hati Mira berdoa agar mata hari sahabatnya dibuka sehingga dapat melihat setitik cahaya kebenaran.


AJAL MENJEMPUT

Malang tak ditolak, untung tak dapat diraih. Jika malaikat maut telah menjemput, tak satu kekuatan pun yang dapat menghalangi.

"Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak mendahulukan." (QS. Yunus : 49).

Belum satu jam setelah kepulangan Dewi, tiba - tiba terdengar dering telepon rumah Mira. Ternyata telepon tersebut dari orang tua Dewi yang mengabarkan tentang kecelakaan yang menimpa anaknya. Dalam perjalanan menuju rumah, sepeda motor yang dikendarai Dewi menabrak sebuah truk hingga menyebabkannya meninggal dunia. "Inna lillahi wainna ilahi rajiun !". Setengah tak percaya Mira mendengar kabar duka tersebut. Wajahnya tertunduk lesu dan tanpa terasa setetes air bening menitik di ujung kelopak matanya.

"Ya Allah, secepat itu Engkau cabut nyawanya," batin Mira. "Ampunilah segala dosa dan kesalahan yang telah diperbuatnya. Mudahkanlah ia dalam perhitunganMu, ya Allah," Doa Mira dengan tulus.

Penguburan Jenazah Dewi dilakukan di pemakaman umum terdekat. Sejak awal proses memandikan, mengkafankan, menshalatkan hingga penguburan, tak terjadi peristiwa aneh dan ganjil. Pemakaman berlangsung dengan lancar dan diikuti oleh seluruh anggota keluarga, tak terkecuali ibu kandung Dewi yang nampak sangat terpukul.

Usai pemakaman, para pengantar jenazah dan sanak keluarga Dewi beranjak meninggalkan area pemakaman. Namun baru beberapa langkah, mereka dikejutkan dengan perilaku Ibu Dewi yang diluar kendali layaknya orang kesurupan. Sang Ibu agaknya masih sulit menerima kenyataan bahwa buah hatinya telah meninggalkannya untuk selama - lamanya.

Tingkah anehnya ini terjadi saat hendak menaiki mobil. Tiba - tiba saja ia menjerit histeris sambil meronta - ronta dan berusaha kembali ke pemakaman anaknya hingga mengejutkan semua yang ada di pemakaman.

"Tolooong, saya mau melihat anak saya lagi. Pokonya saya harus melihatnya !" Teriaknya histeris.

Anggota keluarga dan pengantar jenazah lain terperangah dan merasa aneh mendengar permintaan di luar batas kewajaran ini. Sebab, mereka belum pernah menemukan seorang ibu yang menginginkan makan anaknya dibongkar kembali setelah jenazahnya dimakamkan. Seandainya hanya isak tangis dan derai air mata, mungkin masih dianggap wajar, walaupun hal itu sebenarnya juga dilarang. Akan tetapi, kali ini permintaannya sudah di luar batas kewajaran.

Sanak keluarganya berusaha memberikan pengertian dan menasehati sang Ibu agar mengurungkan keinginannya.

"Jangan Bu ! Anak ibu udah tenang, biarkan saja !" Ujar salah seorang familinya.

"Saya mau lihat kembali anak saya, walaupun hanya satu detik saja." pintasnya mengiba.

Keinginan sangat kuat sang Ibu tak dapat dibendung. Berbagai upaya untuk mencegahnya, tak berhasil. Sebagian ada yang mencoba menghalanginya agar tidak kembali ke pemakaman. Namun semakin dihalangi, semakin kuat tenaganya meronta.

Melihat keadaan ini, dengan berat hati mereka memenuhi keinginan Ibu almarhum untuk menggali kembali makan putrinya. Walaupun perasaan jengkel bersemayam dalam benak para penggali kubur, namun mereka tetap melaksanakannya. Menurut mereka, sia - sia tenaga yang akan mereka keluarkan karena harus mengulang pekerjaanya sejak awal.

Sedikit demi sedikit tanah makan itu dicangkul. Matahari yang mulai agak condong ke barat, memaksa mempercepat kerja mereka. Saat mencapai kedalaman 1 meter, mereka menghentikan cangkulannya dan mulai membersihkan tanah yang menutupi papan liang lahat.

Satu persatu papan penutup liang lahat itu dibuka hingga tampak jenazah Dewi yang berbujur kaku mencium tanah. Salah seorang penggali makan kemudian membalikkan jenazah almarhumah. Namun keanehan terjadi. Wajah almarhumah Dewi terlihat seperti merasa sakit yang teramat sangat. Dari mulut jenazah mengalir darah segar. Dan yang lebih mengejutkan, puluhan belatung bergerak - gerak dan menggerogoti (maaf) bagian kemaluannya. Jenazah tersebut nampak benar - benar menderita dan kondisi-nya sangat mengenaskan.

"Astagfirullah al-adzim." Hanya kalimat itu yang terdengar dari bibir orang - orang yang ada di pemakaman. Mereka benar - benar tak mempercayai apa yang mereka saksikan. Rasa ngeri dan kasihan berbau menjadi satu. Terlebih Ibu almarhumah yang nampak sangat shock dan jatuh tah sadarkan diri menyaksikan penderitaan putrinya. Ia benar - benar tak menyangka jika anaknya akan mengalami penderitaan sedemikian rupa. Apalagi, ia sendiri yang "membuka" aib putrinya.

Untuk menghindari peristiwa yang tak diharapkan, para penggali makan segera bahu - membahu menutup dan menimbun kembali jenazah almarhumah. Sementara yang lain, mengurus ibu almarhumah dan segera membawanya ke rumah sakit terdekat.

Kiranya kisah ini menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi kita. kejadian yang mungkin tidak terungkap ini, malah terungkap dengan jelas. Tentunya ini merupakan kekuasaan Allah SWT sebagai contoh bagi kita bahwa siksa Allah nyata adanya. Apapun yang dilakukan manusia semasa hidup, pasti akan mendapat balasan yang setimpal. Mudah - mudahan kita terhindar dari perbuatan maha terkutuk ini. Amin.

from Berita Unik dan Aneh http://ift.tt/2ksPfcP
noreply@blogger.com (Mukti Effendi) http://ift.tt/2jXj7gh http://ift.tt/2lNZKrn


Demikianlah Artikel Ihh Mengerikan !!! Jenazah Wanita Penghibur Dikerubungi Belatung

Sekianlah artikel Ihh Mengerikan !!! Jenazah Wanita Penghibur Dikerubungi Belatung kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Ihh Mengerikan !!! Jenazah Wanita Penghibur Dikerubungi Belatung dengan alamat link https://akubagiberita.blogspot.com/2017/02/ihh-mengerikan-jenazah-wanita-penghibur.html
loading...

0 Response to "Ihh Mengerikan !!! Jenazah Wanita Penghibur Dikerubungi Belatung"

Posting Komentar