Agen pulsa murah
loading...

Inilah Akibatnya !!! Karena Sakiti Hati Ibu, Koma Di Tanah Suci

Inilah Akibatnya !!! Karena Sakiti Hati Ibu, Koma Di Tanah Suci - Hallo sahabat Bagi Bagi Berita, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Inilah Akibatnya !!! Karena Sakiti Hati Ibu, Koma Di Tanah Suci, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita Unik dan Aneh, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Inilah Akibatnya !!! Karena Sakiti Hati Ibu, Koma Di Tanah Suci
link : Inilah Akibatnya !!! Karena Sakiti Hati Ibu, Koma Di Tanah Suci

Baca juga


Inilah Akibatnya !!! Karena Sakiti Hati Ibu, Koma Di Tanah Suci

loading...
Hati - hati dengan kedua orang tua, terutama kepada Ibu. Apa pun yang terjadi, kita tidak boleh membuatnya kecewa, apalagi sampai membuat hatinya teriris. Jika tidak keburukan akan menimpa kita. Seperti yang dialami salah seorang jamaah haji yang koma belasan hari di Tanah Suci akibat menyakiti hati orang tuanya. Sumber : http://ift.tt/2l0VlOf

Koma Ditanah Suci ( Foto @Ceramah Bersama )

Keberangkatan seseorang ke Tanah Suci seharusnya diawali dengan hati yang bersih dan keikhlasan yang sempurna. Itulah sebabnya, ada tradisi tasyakuran haji yang mengundang saudara, kerabat, teman dan bahkan "musuh" dengan harapan segala kesalahan kita dimintakan maaf dan didoakan lancar menjalankan ibadah di Tanah Suci.

Kesadaran itu rupanya tidak merebak di hati Umi, salah seorang calon jamaah haji dari Pasuruhan, Jawa Timur. Ia memang menggelar acara pamitan sebelum berangkat haji. Tapi, ada yang tampak aneh, tak tampak ibunya.

"Sudah lama ibunya ikut sama adiknya Bu Umi," Ucap Indah, tetangganya menceritakan acara yang dihelat dua tahun lalu itu.

Catatan acara pamitan itu pun tidak terlalu banyak. Hingga pada waktunya, Umi pun berangkat menunaikan ibadah haji. Ia tercatat masuk kloter awal di embarkasi Surabaya. Itu artinya, dia masuk dalam jamaah haji gelombang pertama. Tak ada yang aneh saat ia berangkat, senyum dan doa dari keluarga menyertai keberangkatannya yang pergi seorang diri.

TAK SEMPAT IBADAH DI NABAWI

Begitu tiba di Bandara Mohammad bin Abdulaziz Kota Madinah, mereka pun bersiap menuju pemondokannya via bus. Satu persatu jamaah memasuki bus. Tapi, "Tolong... tolong, ada yang jatuh," teriak seorang jamaah membuat gaduh suasana.

"Ada apa Bu," sahut ketua rombongan.

"Ini, Ibu Umi pingsan," Jawab jamaah lain menjelaskan.

Tak ayal, acara persiapan pemberangkatan menuju maktabnya di Madinah itu pun sedikit terganggu. Tapi, apa pun yang terjadi, jamaah yang lain harus diberangkatkan ke Madinah.

"Ya sudah, kita harus membawanya ke rumah sakit saja," tegas ketua kloter tersebut mengambil keputusan.

Akhirnya, Bu Umi pun dibawa ke rumah sakit Madinah untuk menjalani perawatan. Sementara itu, rombongan lainnya pun diangkut menuju maktabnya masing - masing di kota Madinah. "Mendadak langsung jatuh begitu saja. Badannya sangat panas, terus tidak sadarkan diri," ucap Hadi, salah seorang anggota rombongan kala itu.

Hri demi hari pun berlalu, Bu Umi kunjung sadarkan diri. Sesekali, ketua rombongan dan beberapa jamaah menjenguknya di rumah sakit Madinah. Segala upaya medis telah dilakukan untuk menyadarkan Umi. Tapi sayang, wanita yang berusia 30 tahun itu tetap diam terbujur di pembaringan rumah sakit.

"Akhirnya, dia dirujuk ke rumah sakit di Jeddah. Katanya, alat - alatnya di sana lebih canggih," sambung Hadi.

Ternyata, selama beberapa hari di Jeddah, Umi tetap tidak sadarkan diri. Padahal, jatah di Madinah untuk Arbain sudah hampir habis, dan rombongan harus ke Makkah untuk memulai pelaksanaan rangkaian ibadah haji, yakni umrah haji. "Terhitung dia tidak bisa sama sekali ke Masjid Nabawi, datang langsung ambruk begitu," sambung Jamaah lain di rombongannya ikut membenarkan.

MENGAKU DIAZAB

Waktu terus bergulir, di Jeddah pun sudah dilakukan upaya untuk menyadarkannya, namun tidak berhasil. Baru dua hari kemudian, sekitar 11 hari lamanya, ia baru sadar. Menurut salah seorang pembimbing yang menungguinya di rumah sakit, air mata membasahi sudut matanya.

"Ustad... ustad," begitu getar bibir Bu Umi.

Entah apa yang ia rasakan, wanita itu memeluk sang pembimbing sambil terus menangis, Ketika ditanya mengapa ia menangis. wanita itu pun semakin terisak. Di sela - sela isak tangisannya itu, ia berulang kali mengutarakan rasa bersalahnya dan benar - benar ingin bertobat.

"Saya banyak dosa Ustad, saya ingin tobat.., tobat Ustad," ucapnya.

Dengan tangisnya yangmasih terisak, wanita itu pun menceritakan apa yang telah ia lakukan sebelumnya yang ia yakini sebagai sebuah kesalahan yang besar. Namun, sebelum ia mengisahkan dosa apa yang telah ia lakukan, ia lebih dulu menceritakan apa yang ia alami selama tak sadarkan diri, Menurut pengakuannya, dalam ketidaksadarannya itu, ia merasakan tubuhnya disiksa di suatu tempat yang sangat mengerikan. Jika boleh digambarkan, menurut pengakuannya, tempay itu mungkin adalah neraka. "DI sana kepala saya ditarik lewat rambut, rasanya panas sekali. Saya kesakitan, menjerit, tapi tidak ada yang menolong. Saya melolong - lolong minta tolong, minta ampun," cerita wanita itu.

Bukan itu saja, wanita itu mengaku tubuhnya diseret. Ia mengaku disiksa tiada henti, siang dan malam. Ia pun menceritakan, ketika rambutnya di tarik, sakitnya seperti kulit yang terkelupas. "Saya tobat Ustad, saya tobat," ucapnya berulang - ulang.

Ketika ditanya, apa kiranya dosa yang telah ia lakukan, wanita itu kembali terisak. Ia pun yakin, apa yang ia alami itu tidak lepas dari perbuatannya yang berani melawan suaminya. Tidak mengindahkan perintah Agama, tidak mau menutup aurat. Bukan hanya itu, ia pun sering memarahi ibu dan saudara - saudaranya.

"Apa tobat saya diterima Ustad," tanya wanita itu lagi dengan menangis.

Pembimbing jamaah yang mendengarkan kisah itu pun ikut tertegun dan tanpa terasa menitikan air mata. ia tidak menyangka, di Tanah Suci, kejadian gaib seperti itu benar - benar ia dengarkan. Tetangga Bu Umi yang menceritakan kisah itu pun ikut mengigil, membayangkan apa yang dialami Bu Umi di Tanah Suci.

"Tapi, semua itu ada hikmahnya, Bu Umi sekarang memperhatikan Ibunya. Apa yang dikatakan ibunya ia turuti, apa yang diminta ibunya ia berikan. Dia memang benar - benar bertobat."

Telah bersabda Rasulullah Saw yang artinya, "Sukakah saya beritahukan kepadamu sebesar-besar dosa yang paling besar, tiga kali (beliau ulangi). Sahabat berkata, 'Baiklah, ya Rasulullah," Nabi Bersabda, 'Menyekutukan Allah dan durhaka kepada kedua orang tua, serta camkanlah, dan saksi palsu dan perkataan bohong." Maka Nabi selalu mengulangi," dan persaksian palsu, sehingga kami berkata, 'semoga Nabi diam'." (HR Bukhari dan Muslim).

Semoga kisah Bu Umi ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semuanya, dan semoga kita semuanya selalu dijauhkan dari Api Neraka dan Siksa Kubur. Amin Ya Rabbal Alamin.

from Berita Unik dan Aneh http://ift.tt/2lrr6mY
noreply@blogger.com (Mukti Effendi) http://ift.tt/2jXj7gh http://ift.tt/2kaHGqR


Demikianlah Artikel Inilah Akibatnya !!! Karena Sakiti Hati Ibu, Koma Di Tanah Suci

Sekianlah artikel Inilah Akibatnya !!! Karena Sakiti Hati Ibu, Koma Di Tanah Suci kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Inilah Akibatnya !!! Karena Sakiti Hati Ibu, Koma Di Tanah Suci dengan alamat link https://akubagiberita.blogspot.com/2017/02/inilah-akibatnya-karena-sakiti-hati-ibu.html
loading...

0 Response to "Inilah Akibatnya !!! Karena Sakiti Hati Ibu, Koma Di Tanah Suci"

Posting Komentar