Judul : 4 Kasus Orang Tua Tega Bunuh Anaknya Sendiri
link : 4 Kasus Orang Tua Tega Bunuh Anaknya Sendiri
4 Kasus Orang Tua Tega Bunuh Anaknya Sendiri
loading...
Pembunuhan yang mengatasnamakan kehormatan keluarga atau agama rupanya bukanlah yang baru. Apalagi di negara-negara timur tengah, seperti India, juga Pakistan, pembunuhan pada putri yang dilakukan oleh anggota keluarga, atau bahkan sang ayah sendiri masih banyak terjadi. Fenomena yang sering dikenal dengan istilah Honor Killing ini biasanya terjadi pada anak-anak perempuan yang dinilai melanggar norma-norma adat dan agama.
Berbagai alasan bisa menjadi pendorong keluarga untuk melakukan pembunuhan. Misalnya, menolak untuk dijodohkan, atau bahkan menjadi korban dari pemerkosaan, bisa menjadi alasan bagi keluarga, atau sang ayah untuk menghabisi nyawa putrinya agar kehormatan keluarga terus terjaga. Yang menakutkan, pembunuhan ini bahkan seringnya direncanakan bersama dengan anggota keluarga lainnya. Mari lihat beberapa kasus Honor Killing yang terjadi beberapa negara ini.
Bunuh Putri Kecilnya Karena Tak Mau Berjilbab
Jafar Hussain, seorang ayah di India ini sangat fanatik dengan agama mempunyai aturan yang ketat untuk rumahnya. Jafar memberlakukan kewajiban bagi seluruh anggota keluarganya yang wanita untuk memakai jilbab setiap saat. Di hari Sabtu, tanggal 3 Oktober 2015 lalu, putrinya yang masih berusia 4 tahun lalai dan lupa menutup rambutnya saat duduk makan malam di ruang makan keluarga. Dengan tanpa ampun, sang ayah lalu menghajar dengan cara membenturkan kepala si kecil ke lantai sampai meninggal.
Jafar lantas meminta sang istri untuk mengubur mayat putrinya. Ibu dari si kecil ini menolak dan malah melaporkan perbuatannya pada pihak yang berwajib. Menutup rambut dengan hijab, memang merupakan kewajiban bagi setiap muslimah. Namun, membunuh jelas masuk dalam kategori dosa besar dalam agama, kan?
Bunuh dan Buang Mayat Si Anak di Tanggul
Sebelumnya, di tahun 2007 juga terjadi hal serupa. Asadullah Khan, seorang ayah muslim yang tinggal di Jerman sangat murka saat ia mendapat surat pemberitahuan bahwa putrinya, Lareeb, yang masih berusia 19 tahun telah tertangkap mencuri kondom. Dengan ini sang ayah langsung mengambil kesimpulan bahwa putrinya telah melakukan hubungan seksual dengan kekasihnya.
Sebelumnya, Lareeb sudah terlihat membangkang dengan terus menemui kekasihnya meski dilarang. Lareeb juga menolak untuk memakai jilbab. Pada malam pembunuhan, Asadullah mengirim adik kecil Lareeb ke rumah saudaranya. Di dini hari, Asadullah mencekik Lareeb sampai mati di kamarnya sendiri. Asadullah dan istri lalu membuang mayat putrinya ini di sebuah tanggul, di tengah hutan.
Pukuli dan Habisi Putrinya Karena Bermain Facebook
Sudah pernah dengar kan kalau situs Facebook dilarang di Arab Saudi. Namun, bukan berarti situs ini tak bisa diakses sama sekali. Seorang remaja putri di Arab Saudi, tertangkap basah oleh sang ayah tengah ngobrol lewat pesan di Facebook dengan seorang lelaki yang dikenalnya lewat jejaring tersebut. Sang ayah lantas memukulnya dan menembak kepala putrinya dari jarak dekat.
Facebook saat ini memiliki 30.000 pengguna Facebook. Dan pemilik akun harus menyamarkan nama, serta foto dengan gambar-gambar kartun agar tidak tertangkap oleh anggota keluarganya. Tak hanya situs Facebook, ada banyak jejaring sosial lainnya yang diblokir dan tak bisa diakses di Arab Saudi. Seorang pengkhotbah di Arab Saudi, Ali al-Maliki, bahkan menyebutkan bahwa Facebook adalah pintu nafsu.
Cekik Putri Bungsunya Karena Tak Nurut
Muhammad Parvez, seorang sopir taksi dari India yang menetap dengan di Toronto, Kanada dengan seluruh keluarganya. Muhammad Parvez sudah menentukan aturan baku untuk rumah yang harus dipatuhi oleh seluruh keluarganya. Namun, Aqza Parves, anak bungsunya yang berusia 16 tahun memberontak dan tidak ingin menjadi seperti kakak-kakaknya. Awalnya, Aqza menolak memakai hijab, lalu perbedaan pikiran antara dirinya dan sang ayah. Aqza pun memutuskan untuk kabur dari rumah.
Sang ayah akhirnya mengalah dan memperbolehkan Aqza untuk memakai baju seperti gadis modern di Kanada. Namun, rupanya Aqza ingin kebebasan yang lainnya. Hal ini membuat sang ayah berang dan mencekiknya. Ibunda Aqza terkejut dan menangis histeris. Ibunya berpikir mungkin sang suami hanya akan mematahkan tangan atau kakinya, tidak sampai membunuhnya. Pembunuhan ini menjadi berita menghebohkan di Toronto, Kanada, di tahun 2007 lalu.
Wah, mengerikan juga. Semoga honor killing bisa diperangi. Apapun alasannya, membunuh bukanlah suatu jawaban dan solusi dari permasalahan, setuju kan?
Berbagai alasan bisa menjadi pendorong keluarga untuk melakukan pembunuhan. Misalnya, menolak untuk dijodohkan, atau bahkan menjadi korban dari pemerkosaan, bisa menjadi alasan bagi keluarga, atau sang ayah untuk menghabisi nyawa putrinya agar kehormatan keluarga terus terjaga. Yang menakutkan, pembunuhan ini bahkan seringnya direncanakan bersama dengan anggota keluarga lainnya. Mari lihat beberapa kasus Honor Killing yang terjadi beberapa negara ini.
Bunuh Putri Kecilnya Karena Tak Mau Berjilbab
Jafar Hussain, seorang ayah di India ini sangat fanatik dengan agama mempunyai aturan yang ketat untuk rumahnya. Jafar memberlakukan kewajiban bagi seluruh anggota keluarganya yang wanita untuk memakai jilbab setiap saat. Di hari Sabtu, tanggal 3 Oktober 2015 lalu, putrinya yang masih berusia 4 tahun lalai dan lupa menutup rambutnya saat duduk makan malam di ruang makan keluarga. Dengan tanpa ampun, sang ayah lalu menghajar dengan cara membenturkan kepala si kecil ke lantai sampai meninggal.
Jafar lantas meminta sang istri untuk mengubur mayat putrinya. Ibu dari si kecil ini menolak dan malah melaporkan perbuatannya pada pihak yang berwajib. Menutup rambut dengan hijab, memang merupakan kewajiban bagi setiap muslimah. Namun, membunuh jelas masuk dalam kategori dosa besar dalam agama, kan?
Bunuh dan Buang Mayat Si Anak di Tanggul
Sebelumnya, di tahun 2007 juga terjadi hal serupa. Asadullah Khan, seorang ayah muslim yang tinggal di Jerman sangat murka saat ia mendapat surat pemberitahuan bahwa putrinya, Lareeb, yang masih berusia 19 tahun telah tertangkap mencuri kondom. Dengan ini sang ayah langsung mengambil kesimpulan bahwa putrinya telah melakukan hubungan seksual dengan kekasihnya.
Sebelumnya, Lareeb sudah terlihat membangkang dengan terus menemui kekasihnya meski dilarang. Lareeb juga menolak untuk memakai jilbab. Pada malam pembunuhan, Asadullah mengirim adik kecil Lareeb ke rumah saudaranya. Di dini hari, Asadullah mencekik Lareeb sampai mati di kamarnya sendiri. Asadullah dan istri lalu membuang mayat putrinya ini di sebuah tanggul, di tengah hutan.
Pukuli dan Habisi Putrinya Karena Bermain Facebook
Sudah pernah dengar kan kalau situs Facebook dilarang di Arab Saudi. Namun, bukan berarti situs ini tak bisa diakses sama sekali. Seorang remaja putri di Arab Saudi, tertangkap basah oleh sang ayah tengah ngobrol lewat pesan di Facebook dengan seorang lelaki yang dikenalnya lewat jejaring tersebut. Sang ayah lantas memukulnya dan menembak kepala putrinya dari jarak dekat.
Facebook saat ini memiliki 30.000 pengguna Facebook. Dan pemilik akun harus menyamarkan nama, serta foto dengan gambar-gambar kartun agar tidak tertangkap oleh anggota keluarganya. Tak hanya situs Facebook, ada banyak jejaring sosial lainnya yang diblokir dan tak bisa diakses di Arab Saudi. Seorang pengkhotbah di Arab Saudi, Ali al-Maliki, bahkan menyebutkan bahwa Facebook adalah pintu nafsu.
Cekik Putri Bungsunya Karena Tak Nurut
Muhammad Parvez, seorang sopir taksi dari India yang menetap dengan di Toronto, Kanada dengan seluruh keluarganya. Muhammad Parvez sudah menentukan aturan baku untuk rumah yang harus dipatuhi oleh seluruh keluarganya. Namun, Aqza Parves, anak bungsunya yang berusia 16 tahun memberontak dan tidak ingin menjadi seperti kakak-kakaknya. Awalnya, Aqza menolak memakai hijab, lalu perbedaan pikiran antara dirinya dan sang ayah. Aqza pun memutuskan untuk kabur dari rumah.
Sang ayah akhirnya mengalah dan memperbolehkan Aqza untuk memakai baju seperti gadis modern di Kanada. Namun, rupanya Aqza ingin kebebasan yang lainnya. Hal ini membuat sang ayah berang dan mencekiknya. Ibunda Aqza terkejut dan menangis histeris. Ibunya berpikir mungkin sang suami hanya akan mematahkan tangan atau kakinya, tidak sampai membunuhnya. Pembunuhan ini menjadi berita menghebohkan di Toronto, Kanada, di tahun 2007 lalu.
Wah, mengerikan juga. Semoga honor killing bisa diperangi. Apapun alasannya, membunuh bukanlah suatu jawaban dan solusi dari permasalahan, setuju kan?
#Baca juga artikel / berita lainnya berikut ini :
- Tiga Tanda Kiamat Di Mekkah yang Sudah Muncul
- Ciri-ciri Wanita yang Shalatnya tidak Diterima oleh Allah
- Ancaman Bidadari Sorga yang kepada Istri yang Sakiti Hati Suami
- Golongan keluarga yang akan Berkumpul di Sorga
- 3 Amalan agar dapat Melihat Allah di Akehrat
- Inilah 26 Dosa Istri Kepada Suami
- Penemuan harta Karun Soekarno
- Siapa yang Menciptakan Allah, inilah Jawaban Pemuda ini !
- Misteri Masjid dengan Lubang Menuju Mekkah
- Bayi Ajaib, Masih Hidup setelah Dikubur selama 2 Jam
- 4 Artis yang Mengansuransikan Bagian Tubuhnya
- Peraturan Aneh di beberapa negara Dunia
- Luar Biasa ! 40 Tahun Wanita ini tidak Pernah Tersenyum, kenapa ?
- 5 Guru Cantik yang Bikin Siswanya Malas untuk Bolos
- Ajaib ! Bayi Kembar Berciuman saat USG
- Tahukah Anda Dimana Nabi Ibrohim Dibakar Raja Namrud, ini Penjelasannya
from Berita Unik dan Aneh http://ift.tt/2rppdcY
noreply@blogger.com (Mukti Effendi) http://ift.tt/2jXj7gh http://ift.tt/2rptU6E
Demikianlah Artikel 4 Kasus Orang Tua Tega Bunuh Anaknya Sendiri
Sekianlah artikel 4 Kasus Orang Tua Tega Bunuh Anaknya Sendiri kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel 4 Kasus Orang Tua Tega Bunuh Anaknya Sendiri dengan alamat link https://akubagiberita.blogspot.com/2017/05/4-kasus-orang-tua-tega-bunuh-anaknya.html
loading...
0 Response to "4 Kasus Orang Tua Tega Bunuh Anaknya Sendiri"
Posting Komentar