Agen pulsa murah
loading...

Berita Islam ! Aung San Suu Kyi, Ironi Peraih Nobel Perdamaian... Bantu Share !

Berita Islam ! Aung San Suu Kyi, Ironi Peraih Nobel Perdamaian... Bantu Share ! - Hallo sahabat Bagi Bagi Berita, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Berita Islam ! Aung San Suu Kyi, Ironi Peraih Nobel Perdamaian... Bantu Share !, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Islam, Artikel Muslimina, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Berita Islam ! Aung San Suu Kyi, Ironi Peraih Nobel Perdamaian... Bantu Share !
link : Berita Islam ! Aung San Suu Kyi, Ironi Peraih Nobel Perdamaian... Bantu Share !

Baca juga


Berita Islam ! Aung San Suu Kyi, Ironi Peraih Nobel Perdamaian... Bantu Share !

loading...
Aung San Suu Kyi, Ironi Peraih Nobel Perdamaian

Ikon Myanmar Aung San Suu Kyi merupakan salah satu wanita terkenal di dunia, pemegang hadiah Nobel Perdamaian, dan pernah dijuluki sebagai “Mandela Asia” karena reputasinya di bidang hak-hak asasi manusia. Namun di balik semua itu, sikapnya yang terus menerus tidak memberi cukup perhatian terhadap masalah dan penderitaan warga minoritas Muslim Rohingya di negara bekas Birma itu patut dipertanyakan… seberapa besar sebenarnya integritas dan empati Suu Kyi?

Dukungan yang Berubah Menjadi Kecaman

Di masa lalu, puluhan ribu orang ikut mendukung dan mengkampanyekan agar pemimpin pro-demokrasi itu dibebaskan dari belenggu junta militer Birma yang menjadikannya sebagai tahanan rumah selama bertahun-tahun. Seorang jurnalis senior Inggris, Yvonne Ridley, termasuk salah satu dari sekian banyak orang yang geram, dan mengakui bahwa ia tak pernah membayangkan akan menulis kritik terhadap tokoh “ikon-perdamaian” tersebut.

Ketika akhirnya Suu Kyi dibebaskan untuk memimpin negerinya meraih masa depan yang lebih baik, banyak orang terharu. Tetapi sekarang, banyak juga yang bingung dan sama sekali tidak bisa memahami sikap diam Suu Kyi terhadap kondisi masyarakatnya sendiri, yaitu warga Rohingya yang sangat memprihatinkan. Di Myanmar, orang-orang Rohingya hidup terlantar dan tidak manusiawi.

Junta militer menolak mengakui eksistensi warga Rohingya, dan hanya mengakui mereka sebagai “Bengali”. Kini, di bawah kepemimpinan politik sang tokoh “perdamaian & hak asasi manusia” Aung San Suu Kyi, pemerintah bahkan lebih kejam dengan membuat kebijakan yang melarang penggunaan kata “Rohingya”, seolah-olah populasi 1,1 juta orang Rohingya itu dianggap tidak ada.

Genosida di Tanah Arakan

Narasi resmi yang kerap disampaikan pemerintah ke publik media adalah, bahwa ada ketegangan masalah agama antara Muslim Rohingya dengan orang-orang Buddha di Myanmar, dan pemerintah selalu menuding hal itu sebagai masalah utamanya. Tentu saja ini tidak sepenuhnya benar. Aksi penindasan dan penganiayaan yang disponsori oleh negara terhadap Muslim Rohingya sudah berlangsung selama beberapa dekade. Mereka tidak diakui status kewarganegaraannya dan tidak pula diberikan akses rumah sakit & perawatan kesehatan lainnya. Muslim Rohingya juga dibatasi hak-hak mereka untuk bergerak secara bebas, termasuk hak-hak mendasar lainnya sebagai manusia.

Penganiayaan bermotif agama dilakukan bersamaan dengan penyitaan tanah secara ilegal, buruh kerja paksa, pungutan pajak sewenang-wenang, penghancuran rumah-rumah, dan pelarangan/pembatasan dalam masalah perkawinan, pekerjaan, dan pendidikan. Semua itu merupakan bentuk penindasan sistemik oleh negara dan tirani, persis seperti yang dialami oleh orang-orang Palestina di bawah penjajahan Israel.

Tahun 2015 yang lalu, Asia menyaksikan sebuah krisis besar pengungsi ketika ratusan ribu warga Rohingya mengalami eksploitasi biadab oleh para penyelundup yang mengirim mereka ke laut dengan menggunakan perahu atau kapal-kapal yang tidak layak bagi keselamatan. Para penyelundup kemudian meninggalkan mereka terombang-ambing di tengah laut selama berminggu-minggu tanpa arah & tujuan yang jelas dengan tidak dibekali makanan sama sekali. Hal itu menyebabkan angka kematian akibat kelaparan sangat tinggi.

Hanya setelah dunia internasional berteriak, negara-negara tetangga akhirnya mau menawarkan penampungan bagi manusia-manusia perahu asal Rohingya. Ironisnya, mereka kemudian dipaksa hidup di kamp-kamp pengungsian yang sangat kotor di Thailand, Malaysia, India, dan Bangladesh. Sekitar 150.000 orang dipaksa hidup di kamp penampungan yang kondisinya sedikit lebih baik dari kamp-kamp konsentrasi, dan pada tahun 2015 lalu dilaporkan banyak ditemukan kuburan-kuburan masal.

Arogansi Wanita yang Pernah Berjuluk “Mandela Asia”

Sementara, wanita yang pernah dijuluki sebagai “Mandela Asia” itu lebih banyak hanya tersenyum manis saat diwawancarai oleh media dan merespon secara tidak jelas ketika ditanya tentang masalah Rohingya. Parahnya lagi, ia (Suu Kyi) selalu menghindar dari berbicara masalah Rohingya, hal itu karena sebagian besar media masih menyanjungnya yang menyebabkannya besar kepala.

Kepala negara/pemerintahan pertama Myanmar yang katanya terpilih secara demokratis sejak 1962 itu masih saja bungkam terhadap nasib penderitaan orang-orang Rohingya. Suatu ketika Suu Kyi terlihat sedikit agak tersinggung ketika ditanya tentang Rohingya oleh Menlu AS di era Obama, John Kerry, yang kemudian dimintanya berhati-hati terkait dengan “isu sensitif”.

Bahkan pemimpin Tibet, Dalai Lama pernah “dicuekin” oleh Suu Kyi setelah Lama menyerukan dalam beberapa kesempatan baik secara terbuka maupun secara pribadi supaya Suu Kyi menunjukkan simpati & empati, serta mengambil tindakan untuk menghentikan kejahatan dan penganiayaan tersebut.

Ada juga peringatan bahwa kejahatan terhadap kemanusiaan saat ini diduga tengah berlangsung di Myanmar. Seorang pejabat PBB mengkritisi pemerintah Myanmar di bawah Aung San Suu Kyi karena tidak membuat rencana “panitia kerja untuk implementasi perdamaian, stabilitas, dan pembangunan” di negara bagian Rakhine.

Balada Investasi Neo-Lib

Mary Scully adalah seorang aktifis politik kawakan, termasuk tokoh anti-perang, hak-hak perempuan, hak-hak sipil, dan berbagai gerakan solidaritas Palestina. Ia (Scully) secara blak-blakan mengatakan tentang Suu Kyi, “Ia (Suu Kyi) menang pemilu melalui sebuah kompromi yang menjijikkan dengan junta militer, dan dengan memberikan dukungan terhadap kebijakan-kebijakan neo-liberal untuk membawa investasi asing dan proyek-proyek pertambangan yang merugikan para petani dan pekerja di pedesaan.

Di antara para petani dan penduduk desa itu bahkan lebih mengerti daripada masyarakat dunia lainnya akan pengkhianatan Suu Kyi. Scully menjelaskan, “Mereka mencemooh Suu Kyi saat di luar kota karena mengatakan bahwa pencurian lahan-lahan mereka dan kerusakan lingkungan yang terjadi adalah untuk “manfaat yang lebih besar”. New York Times pernah melaporkan, bahwa di sebuah pertemuan, Suu Kyi menasehati duta besar AS supaya menentang penggunaan istilah ‘Rohingya’ bagi Muslim Myanmar karena pemerintah tidak mengakui mereka sebagai warga negara.”

Scully yang pernah menjadi kandidat presiden AS dari jalur independen ini menambahkan, dengan menggunakan semacam kalimat yang menipu untuk membodohi wartawan, perwakilan Suu Kyi menyampaikan ke duta besar, “Kami tidak akan menggunakan istilah Rohingya, karena Rohingya tidak diakui sebagaimana 135 kelompok etnis resmi lainnya. Posisi kami adalah, bahwa menggunakan istilah tersebut tidak mendukung proses rekonsiliasi nasional, dan menyelesaikan berbagai masalah.” (Rud)

Sumber: Middle East Monitor/Kiblat

from Muslimina http://ift.tt/2wxozf4
Sumber muslimina.blogspot.co.id


Demikianlah Artikel Berita Islam ! Aung San Suu Kyi, Ironi Peraih Nobel Perdamaian... Bantu Share !

Sekianlah artikel Berita Islam ! Aung San Suu Kyi, Ironi Peraih Nobel Perdamaian... Bantu Share ! kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Berita Islam ! Aung San Suu Kyi, Ironi Peraih Nobel Perdamaian... Bantu Share ! dengan alamat link https://akubagiberita.blogspot.com/2017/09/berita-islam-aung-san-suu-kyi-ironi.html
loading...

0 Response to "Berita Islam ! Aung San Suu Kyi, Ironi Peraih Nobel Perdamaian... Bantu Share !"

Posting Komentar